Forumla MS Office Excel Yang Wajib Diketahui

MS Office Excel adalah salah satu aplikasi spreadsheet keluaran Perusahaan Raksasa Microsfot. Aplikasi ini memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik yang biasa digunakan dalam pembuatan laporan. Aplikasi ini sangat populer dibandingkan aplikasi spreadsheet lainnya, tetapi anda harus mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan aplikasi ini karena aplikasi ini tidak gratis alias berbayar. Mungkin masih ada diantara anda yang masih bingung dalam penggunaan fungsi-fungsi MS Office Excel, atau anda harus membuat laporan untuk pekerjaan anda sedangkan anda masih baru dalam menggunakan komputer. 

Baiklah kita bahas satu persatu dari fungsi MS Office Excel, tetapi mungkin tidak semua bisa dibahas disini karena begitu banyaknya fungsi dari MS Office Excel yang ada. Tapi tidak mengurangi kemungkinan akan ada update yang akan saya tambahkan.

Sebagai penjelasan Row merupakan baris (cell horizontal) dan Column merupakan kolom (cell vertikal).

1. Formula Summary(Penjumlahan)

Formula summary ini digunakan untuk penjumlahan angka dari beberapa Row atau Column dengan formula =Sum(Cell:Cell). Dimana Sum merupakan forumula untuk penjumlahan dan Cell merupakan Row atau Column yang akan dijumlahkan.



Sebagai contoh Cell yang akan dijumlahkan A1 sampai A8, maka kita tambahkan formula pada Cell A9, yaitu =Sum(A1:A8).

2. Formula Average(Rata-rata)

Formula Average ini digunakan untuk menghitung rata-rata angka dari beberapa Row atau Column dengan formula =Average(Cell:Cell). Dimana Average merupakan formula untuk menghitung rata-rata.




Sebagai contoh menghitung rata-rata dari Cell A1 sampai A8, maka kita tambahkan formula pada Cell A9, yaitu =Average(A1:A8).

3. Formula Max(Nilai Angka Terbesar)

Formula Max biasa digunakan untuk mencari nilai terbesar dari beberapa Row atau Column yang menggunakan formula =Max(Cell:Cell).




Sebagai contoh mencari nilai terbesar dari Cell A1 sampai A8, maka kita tambahkan formula pada Cell A9, yaitu =Max(A1:A8).

4. Formula Min (Nilai Angka Terkecil)

Formula Min adalah kebalikan dari formula Max, yang mana formula Min ini digunakan untuk mencari nilai terkecil dari beberapa Row atau Column. Formulanya adalah =Min(Cell:Cell).


Sebagai contoh mencari nilai terkecil dari Cell A1 sampai A8, maka kita tambahkan formula pada Cell A9, yaitu =Min(A1:A8).

5. Formula COUNTIF (Jumlah Data Yang Sama)


Formula COUNTIF ini biasanya digunkan untuk mencari jumlah data yang sama pada Excel. Dan cara penggunakan formula ini adalah =COUNTIF(Cell:Cell,"DATA") atau =COUNTIF(Cell:Cell,Cell), yang mana DATA adalah kata atau angka yang akan dicari jumlah data yang sama.


Contoh di atas menggunakan formula =COUNTIF(Cell:Cell,"DATA").


Dan contoh yang satu ini menggunakan formula =COUNTIF(Cell:Cell,Cell) dengan menargetkan Cell yang akan dicari data yang sama.

Kelas IP Address Pada Jaringan Komputer

IP Address adalah sebuah alamat pada komputer agar komputer bisa saling terhubung dengan komputer lain. IP Address terdiri dari 4 node dan setiap node terdiri dari range 0-255. Contoh IP Address seperti 192.168.1.10 dan ini adalah IPv4. IP Address Memiliki 2 bagian, yaitu Network ID dan Host ID , contoh 192.168.1.10. Secara default Net ID-nya adalah 192.168.1. dan Host ID nya adalah 10 (IP Class C). Setiap IP yang digunakan dalam suatu jaringan, Net ID-nya harus sama dan yang membedakan adalah Host ID. Agar mudah di mengerti kita misalkan dalam sebuah komplek perumahan, Net ID adalah nama blok dari komplek tersebut dan Host ID adalah nomor rumah yang terdapat di dalam komplek.

Dalam IP address dikenal 5 IP Address, yaitu Class A, Class B, Class C, Class D dan Class E. Semua Class didesain untuk kebutuhan dari jenisnya masing-masing Class, antara lain :

1. IP Class A

Pada Class A 8 bit pertama adalah Network ID, dan 24 bit selanjutnya adalah Host ID, Class A meiliki Network ID dari 0 sampai 127.

Kriteria:

  • Bit pertama dari IP address adalah 0.
  • Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 0-127.
  • Hanya ada kurang dari 128 jaringan Class A.
  • Setiap jaringan Class A bisa mempunyai jutaan host.
Jika bit pertama dari IP Address adalah 0, address merupakan network Class A. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian hanya ada 128 network Class A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung lebih dari 16 juta (256^3) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255).


2. IP Class B

Pada Class B 16 bit pertama adalah Network ID, dan 16 bit selanjutnya adalah Host ID, Class B memiliki Network ID dari 128 sampai 191.

Kriteria:

  • Bit pertama dari IP address adalah 10.
  • Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 128-191.
  • Terdapat ribuan jaringan Class B.
  • Setiap jaringan Class B bisa mempunyai ribuan host.

Jika 2 bit pertama dari IP Address adalah 10, address merupakan network Class B. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu network Class B (64 x 256), yakni dari network 128.0.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu menampung lebih dari 65 ribu host (256^2).



3. IP Class C

Pada Class C 24 bit pertama adalah Network ID, dan 8 bit selanjutnya adalah Host ID, Class C memiliki network id dari 192 sampai 223.

Kriteria:

  • Bit pertama dari IP address adalah 110.
  • Jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya 192 – 223.
  • Terdapat jutaan jaringan Class C.
  • Setiap jaringan Class C hanya mempunyai kurang dari 254 host. 

Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network Class C. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network Class C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap network Class C hanya mampu menampung sekitar 256 host.



4. IP Class D

IP Class D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255.

Kriteria :
  • Bit pertama dari IP address adalah 111.
  • Nomor jaringan dengan IP yang byte pertamanya lebih dari 223.
  • Merupakan address yang dialokasikan untuk kepentingan khusus.

Khusus Class D ini digunakan untuk tujuan multicasting. Dalam kelas ini tidak lagi dibahas mengenai netid dan hostid. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan Class D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone.

5. IP Class E

Memiliki range dari 240.0.0.0-254.255.255.255. IP ini digunakan untuk eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan datang.

Kriteria :
  • Bit pertama dari IP address adalah 11110.
  • Merupakan address yang dialokasikan untuk Eksperimen.

Kelas terakhir adalah Class E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh Class). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental. Juga tidak ada dikenal net ID dan host ID di sini.

Demikianlah macam Class IP pada jaringan komputer. Semoga membantu ^^.

Macam Topologi Jaringan Pada Komputer

Pada saat kita ingin melakukan instalasi jaringan komputer, terlebih dahulu kita harus memperhatikan bentuk/ struktur topologi yang akan dipakai. Artikel kali ini membahas tentang topologi jaringan pada komputer secara lengkap dan komplit. Topologi jaringan sendiri merupakan suatu bentuk/ struktur jaringan yang menghubungkan antar komputer satu dengan yang lain dengan menggunakan media kabel ataupun nirkabel. Dalam instalasi jaringan, kita harus benar-benar memperhatikan jenis, kelebihan dan kekurangan masing-masing topologi jaringan yang akan kita gunakan.

Berikut macam topologi jaringan beserta kelebihan dan kekurangannya :

1. Topologi Ring

Topologi ring atau cincin merupakan salah satu topologi jaringan yang menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya dalam suatu rangkaian melingkar, mirip dengan cincin. Biasanya topologi ini hanya menggunakan LAN card untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya.

Kelebihan Topologi Ring :

  • Memiliki performa yang lebih baik daripada topologi bus.
  • Mudah diimplementasikan.
  • Konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru bisa dibilang cukup mudah.
  • Biaya instalasi cukup murah

Kekurangan Topologi Ring :

  • Kinerja komunikasi dalam topologi ini dinilai dari jumlah/ banyaknya titik atau node.
  • Troubleshooting bisa dibilang cukup rumit.
  • Jika salah satu koneksi putus, maka koneksi yang lain juga ikut putus.
  • Pada topologi ini biasnaya terjadi collision (tabrakan data).

2. Topologi Mesh

Topologi mesh merupakan bentuk topologi yang sangat cocok dalam hal pemilihan rute yang banyak. Hal tersebut berfungsi sebagai jalur backup pada saat jalur lain mengalami masalah.


Kelebihan Topologi Mesh :

  • Jalur pengiriman data yang digunakan sangat banyak, jadi tidak perlu khawatir akan adanya tabrakan data (collision).
  • Besar bandwidth yang cukup lebar.
  • Keamanan pada topologi ini bisa dibilang sangat baik.

Kekurangan Topologi Mesh :

  • Proses instalasi jaringan pada topologi ini sangatlah rumit.
  • Membutuhkan banyak kabel.
  • Memakan biaya instalasi yang sangat mahal, dikarenakan membutuhkan banyak kabel.


3. Topologi Bus

Topologi bus bisa dibilang topologi yang cukup sederhana dibanding topologi yang lainnya. Topologi ini biasanya digunakan pada instalasi jaringan berbasis fiber optic, kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan client atau node. Topologi bus hanya menggunakan sebuah kabel jenis coaxial disepanjang node client dan pada umumnya, ujung kabel coaxial tersebut biasanya diberikan T konektor sebagai kabel end to end .

Kelebihan Topologi Bus : 

  • Biaya instalasi yang bisa dibilang sangat murah karena hanya menggunakan sedikit kabel.
  • Penambahan client/ workstation baru dapat dilakukan dengan mudah.
  • Topologi yang sangat sederhana dan mudah di aplikasikan.

Kekurangan Topologi Bus :

  • Jika salah satu kabel pada topologi jaringan bus putus atau bermasalah, hal tersebut dapat mengganggu komputer workstation/ client yang lain.
  • Proses sending (mengirim) dan receiving (menerima) data kurang efisien, biasanya sering terjadi tabrakan data pada topologi ini.
  • Topologi yang sangat jadul dan sulit dikembangkan.

4. Topologi Star

Topologi star atau bintang merupakan salah satu bentuk topologi jaringan yang biasanya menggunakan switch/ hub untuk menghubungkan client satu dengan client yang lain.

Kelebihan Topologi Star :

  • Apabila salah satu komputer mengalami masalah, jaringan pada topologi ini tetap berjalan dan tidak mempengaruhi komputer yang lain.
  • Bersifat fleksibel.
  • Tingkat keamanan bisa dibilang cukup baik daripada topologi bus.
  • Kemudahan deteksi masalah cukup mudah jika terjadi kerusakan pada jaringan.

Kekurangan Topologi Star:

  • Jika switch/ hub yang notabenya sebagai titik pusat mengalami masalah, maka seluruh komputer yang terhubung pada topologi ini juga mengalami masalah.
  • Cukup membutuhkan banyak kabel, jadi biaya yang dikeluarkan bisa dibilang cukup mahal.
  • Jaringan sangat tergantung pada terminal pusat.


5. Topologi Tree

Topologi tree atau pohon merupakan topologi gabungan antara topologi star dan juga topologi bus. Topologi jaringan ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda-beda.

Kelebihan Topologi Tree :

  • Susunan data terpusat secara hirarki, hal tersebut membuat manajemen data lebih baik dan mudah.
  • Mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas lagi.

Kekurangan Topologi Tree :

  • Apabila komputer yang menduduki tingkatan tertinggi mengalami masalah, maka komputer yang terdapat dibawahnya juga ikut bermasalah
  • Kinerja jaringan pada topologi ini terbilang lambat.
  • Menggunakan banyak kabel dan kabel terbawah (backbone) merupakan pusat dari teknologi ini.

6. Topologi Peer to Peer

Topologi peer to peer merupakan topologi yang sangat sederhana dikarenakan hanya menggunakan 2 buah komputer untuk saling terhubung. Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel yang menghubungkan antar komputer untuk proses pertukaran data.

Kelebihan Topologi Peer to Peer :

  • Biaya yang dibutuhkan sangat murah.
  • Masing-masing komputer dapat berperan sebagai client maupun server.
  • Instalasi jaringan yang cukup mudah.

Kekurangan Topologi Peer to Peer :

  • Keamanan pada topologi jenis ini bisa dibilang sangat rentan.
  • Sulit dikembangkan.
  • Sistem keamanan di konfigurasi oleh masing-masing pengguna.
  • Troubleshooting jaringan bisa dibilang rumit.

7. Topologi Linier

Topologi linier atau biasaya disebut topologi bus beruntut. Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel utama guna menghubungkan tiap titik sambungan pada setiap komputer.

Kelebihan Topologi Linier :

  • Mudah dikembangkan.
  • Membutuhkan sedikit kabel.
  • Tidak memperlukan kendali pusat.
  • Tata letak pada rangkaian topologi ini bisa dibilang cukup sederhana.

Kekurangan Topologi Linier : 

  • Memiliki kepadatan lalu lintas yang bisa dibilang cukup tinggi.
  • Keamanan data kurang baik.


8. Topologi Hybrid

Topologi hybrid merupakan topologi gabungan antara beberapa topologi yang berbeda. Pada saat dua atau lebih topologi yang berbeda terhubung satu sama lain, disaat itulah gabungan topologi tersebut membentuk topologi hybrid.

Kelebihan Topologi Hybrid :

  • Freksibel.
  • Penambahan koneksi lainnya sangatlah mudah.

Kekurangan Topologi Hybrid

  • Pengelolaan pada jaringan ini sangatlah sulit.
  • Biaya pembangunan pada topologi ini juga terbilang mahal.
  • Instalasi dan konfigurasi jaringan pada topologi ini bisa dibilang cukup rumit, karena terdapat topologi yang berbeda-beda.

Demikianlah macam-macam topologi jaringan berdasarkan fungsinya. Pilihlah topologi yang sesuai dengan kebutuhan anda. Semoga bermanfaat ^^.

Menampilkan Gambar ke PictureBox dengan OpenFileDialog VB. NET

PictureBox adalah salah satu componen VB. NET untuk menampilkan gambar, dan OpenFileDialog merupakan componen untuk mencari salah satu file. Kita akan menggunakan dua componen tersebut untuk menammpilkan file gambar pada form VB. NET yang akan kita buat. 

OK langsung saja buat New Project dengan nama AppOpenGambar dan ikuti langkah seperti di bawah:
  • Tambahkan 1 buah PictureBox dan 1 buah Button.
  • Tambahkan code berikut pada events Button1_Click:
Dim fBrowse As New OpenFileDialog '1
     With fBrowse
            .Filter = "Image Files |*.jpg;*.jpeg;*.png;*.bmp" '2
            .FilterIndex = 1
            .Title = "Pilih Gambar" '3
     End With

     If fBrowse.ShowDialog() = Windows.Forms.DialogResult.OK Then
     PictureBox1.BackgroundImage = Image.FromFile(fBrowse.FileName) '4
End If

Penjelasan Code:
  1. Buat variabel OpenFileDialog pada saat Button1 diclick.
  2. Buat filter extension file agar file gambar tertentu saja yang dapat tampil pada pencarian file gambar.
  3. Title OpenFileDialog.
  4. Pada saat file gambar terpilih, maka akan menampilkan file gambar tersebut pada PictureBox.
Demikianlah cara menampilkan gambar ke PictureBox dengan OpenFileDialog. Dan anda dapat mendapatkan aplikasinya disini. Semoga membantu ^^.

Error Imports MySql.Data.MySqlClient pada VB. NET

Mungkin diantara teman-teman yang masih mendapatkan error pada saat menggunakan fungsi Imports MySql.Data.MySqlClient yang mana fungsi tersebut digunakan untuk koneksi VB. NET ke MySQL. Padahal hal tersebut syarat utama untuk menggunakan syntax MySQL untuk Insert, Update, Delete database pada VB. NET. Untuk mengatasi masalah tersebut tidaklah sulit, yang pastinya harus terinstal terlebih dahulu aplikasi MySQL-nya.

Pada aplikasi VB. NET pilih menu Project > Add Reference dan kemudian pada tab Assemblies pilih sub menu Framework. Pada kotak search ketik mysql.data dan centang hasil pencariannya dan kemudian Klik OK seperti gambar.


Coba anda tambahkan kembali code Imports MySql.Data.MySqlClient atau code MySQL lainnya seperti MySqlCommand, MySqlConnection, MySqlDataAdapter, MySqlDataReader, dan MySqlParameter.

Fungsi If...else... Pada VB. NET

Untuk mendapatkan suatu nilai pada inputan tertentu pada VB. NET, maka diperlukan fungsi if.. else. Fungsi ini untuk mencari nilai true dari suatu inputan. Saat nilai true, maka akan menampilkan suatu statement yang telah diatur, jika false maka tidak ada statement yang dihasilkan atau akan menampilkan suatu pesan yang menandai bahwa inputan tidak masuk kedalam suatu kriteria.

Untuk membuat fungsi if.. else maka ikuti langkah berikut:

  • Buat New Project VB. NET dengan nama AppFungsiIf.
  • Tambahkan 1 buah TextBox dan 1 buah button.
  • Tambahkan code berikut pada events Button1_Click: 
If TextBox1.Text = "" Then '1
     MsgBox("Lengkapi Nilai Terlebih Dahulu")
ElseIf TextBox1.Text > 100 Then '2
     MsgBox("Nilai tidak boleh lebih dari 100")
     TextBox1.Clear()
Else
     If TextBox1.Text >= 90 Then '3
           MsgBox("Nilai A")
           TextBox1.Clear()
     ElseIf TextBox1.Text < 90 And TextBox1.Text >= 75 Then '4
           MsgBox("Nilai B")
           TextBox1.Clear()
     ElseIf TextBox1.Text < 75 And TextBox1.Text >= 50 Then '5
            MsgBox("Nilai C")
            TextBox1.Clear()
     ElseIf TextBox1.Text < 50 And TextBox1.Text >= 20 Then '6
            MsgBox("Nilai D")
            TextBox1.Clear()
     Else '7
            MsgBox("Nilai E")
            TextBox1.Clear()
     End If
End If
Penjelasan Code sesuai nomor:
  1. Untuk memberi pesan error jika TextBox1 tidak diberi nilai.
  2. Untuk memberi pesan error jika nilai lebih dari 100, jadi nilai yang diinput tidak boleh lebih dari 100.
  3. Untuk menghasilkan statement "A" jika nilai lebih besar atau sama dengan 90.
  4. Untuk menghasilkan statement "B" jika nilai lebih besar atau sama dengan 75 dan lebih kecil dari 90.
  5. Untuk menghasilkan statement "C" jika nilai lebih besar atau sama dengan 50 dan lebih kecil dari 75.
  6. Untuk menghasilkan statement "D" jika nilai lebih besar atau sama dengan 20 dan lebih kecil dari 50.
  7. Untuk menghasilkan statement "E" jika diluar dari kriteria di atas atau lebih kecil dari 20 dan lebih besar atau sama dengan 0.
Demikianlah cara menggunakan fungsi if...else pada VB. NET atau anda bisa mendapatkan source codenya disini. Semoga membantu^^.

Selisih hari pada DateTimePicker VB. NET

DateTimePicker merupakan salah satu component yang dapat menampilkan waktu. DateTimePicker biasa digunakan pada aplikasi yang menggunakan form seperti biodata, perhotelan, manifest, penjualan, dan lainnya. Dan dari aplikasi tersebut pastinya akan menghitung selisih hari, bulan, ataupun tahun. Untuk mengatur format waktu pada DateTimePicker anda dapat melihat dari postingan sebelumnya disini.

Baik langsung saja buat New Project pada VB. NET dan ikuti langkah seperti berikut:
  • Buat Project anda dengan nama AppDateTimePicker.
  • Tambahkan 2 buah DateTimePicker, 3 buat TextBox, dan 3 buah Label.
  • Pada Properties DateTimePciker ubah pada Format : Custom dan CustomFormat : dd MMM yyy. 
  • Ubah properties TextBox1 Name : txtahun, TextBox2 Name : txbulan, dan TextBox3 Name : txhari.
  • Pada event DateTimePicker1_ValueChanged tambahkan code seperti berikut:
If DateTimePicker1.Value > DateTimePicker2.Value Then
       DateTimePicker1.Value = DateTimePicker2.Value
Else
       txtahun.Text = DateDiff(DateInterval.Year, CDate(DateTimePicker1.Text), CDate(DateTimePicker2.Text))
       txbulan.Text = DateDiff(DateInterval.Month, CDate(DateTimePicker1.Text), CDate(DateTimePicker2.Text))
       txhari.Text = DateDiff(DateInterval.Day, CDate(DateTimePicker1.Text), CDate(DateTimePicker2.Text))
End If
  • Dan pada event DateTimePicker2_ValueChanged tambahkan code seperti berikut:
If DateTimePicker2.Value < DateTimePicker1.Value Then
      DateTimePicker2.Value = DateTimePicker1.Value
Else
      txtahun.Text = DateDiff(DateInterval.Year, CDate(DateTimePicker1.Text), CDate(DateTimePicker2.Text))
      txbulan.Text = DateDiff(DateInterval.Month, CDate(DateTimePicker1.Text), CDate(DateTimePicker2.Text))
      txhari.Text = DateDiff(DateInterval.Day, CDate(DateTimePicker1.Text), CDate(DateTimePicker2.Text))
End If
 Coba anda Start programnya, atau anda bisa mendapatkan aplikasinya disini. Semoga membantu ^^.